Kreasi bisnis anak muda bernama Antonius Bong ini seperti tak ada
matinya. Sejak 10 tahun lalu beberapa bisnis telah dikembangkan, dan masih
berjalan hingga sekarang. Mulai dari bisnis kemasan, kafe, hingga studio game. Belakangan, Antonius juga memasuki bisnis e-commerce dengan mengembangkan toko online khusus fashion wanita yaitu Cantik.com.
Kiprah
kewirausahaannya dirintis ketika ia selesai kuliah di sebuah universitas di
Melbourne, Australia, pada 2006. Ketika itu, ia dan beberapa temannya
mendirikan perusahaan impor kemasan dari Indonesia (ke Australia), bernama
Inkers Printing. Bisnis ini hanya dijalani lulusan bidang akunting dan TI ini
selama tiga tahun. Alasannya, ia memutuskan kembali ke Indonesia setelah
melihat banyak peluang yang bisa dikembangkan.
Di Indonesia, Antonius
mengawali bisnisnya dengan mengembangkan cyber
cafe —kafe dengan fasilitas
Internet– bernama Cyberia. Sampai saat ini, Cyberia telah memiliki enam gerai,
tersebar di Bandung dan Jakarta.
Pada 2012, ia mengembangkan
sayap bisnisnya, dengan mendirikan studio game bernama
Aston Code, yang membuat aplikasi game untuk
Android dan iOS. Hingga saat ini Aston Code masih aktif membuat game. Salah satu produk game-nya
yang paling hit adalah Harmoni, aplikasi karaoke untuk anak-anak.
Tak berhenti di situ, pada
akhir 2014 Antonius bersama tiga temannya, yaitu Sam Tanuwidjaja, Indra
Gunawan, dan Wenas, merintis bisnis e-commerce lewat
situs Cantik.com. Agar lebih fokus mengembangkan bisnis e-commerce, ia menyerahkan bisnis-bisnis yang sudah
dikembangkannya kepada para profesional. “Peluang Cantik.com untuk berkembang
sangat besar, maka saya fokus di sini,” kata Antonius memberi alasan.
Menurut dia, dipilihnya
bidang e-commerce fashion,
terutama untuk wanita, karena secara global pertumbuhan bisnis ini sangat
tinggi. “Kami menyasar mass
market. Karena itu, kami menggunakan slogan ‘Semua
Bisa Cantik’,” tuturnya. Dipilihnya segmen mass
market karena potensinya sangat besar. Di
Jakarta saja, jumlah orang yang berbelanja online 6
juta orang. Di seluruh Indonesia 11 juta. “Potensinya sangat besar dan pemain
yang menyasar mass
marketbelum banyak,” ucapnya.
Cantik.com menjajakan beragam
produk aparrel untuk
wanita, dengan kisaran harga relatf murah, mulai dari Rp 70 ribuan hingga Rp
180 ribuan. Maklum, semua produknya lokal, tetapi diklaim berkualitas ekspor.
“Meski murah, kami menjamin kualitas produknya terjaga, dan modelnya up-to-date,” Antonius mengklaim. “Kebanyakan e-commerce fashion yang ada kanmenyasar pasar kelas atas, belum ada yang
melirik ke mass
market. Kami yang pertama masuk,” ia
menambahkan.
Menurut Antonius, pihaknya
mengontrol mutu produk yang ditawarkan Cantik.com. “Hingga hari ini, return rate di
Cantik.com nyaris nol. Artinya, pelanggan sangat puas,” katanya.
Pihaknya didukung oleh
orang-orang yang berpengalaman (kini ada tujuh orang) di bidangmerchandising. Total
karyawannya sekitar 60 orang. Tiap hari, timnya melakukan evaluasi, mana yang
paling diminati dan mana yang kurang diminati. Agar pelanggan lebih tertarik,
pihaknya menggratiskan ongkos kirim ke seluruh Indonesia. “Cantik.com memang
ingin membuat semua wanita cantik tanpa terhalangi ongkos kirim yang mahal,”
ucap Antonius.
Kendati begitu, diakuinya, shipping cost di
Indonesia tergolong tinggi. Namun, tidak semua pelanggan Cantik.com berasal
dari daerah yang jauh. Justru, lebih dari 50% pelanggan Cantik.com berasal dari
Jawa yang ongkos kirimnya masih terjangkau, Rp 7-8 ribuan. “Kami belum
memutuskan sampai kapan bisa memberikan free
shipping cost ini. Kalau perlu sih,selamanya,”
ujarnya seraya tersenyum.
Dengan cara membuat bebas ongkos kirim, Antonius meyakini akan
banyak menarik pembeli. Setelah senang dan puas, pelanggan akan bicara ke teman
dan kerabatnya, selain tentu saja akan kembali membeli produk.
Ia yakin perusahaan e-commerce-nya ini akan membesar. Ia melihat yang terpenting
adalah fokus dalam pengelolaan. “Secara fundamental sama dengan bisnis lain,
manajemen harus kuat, proses bisnis harus baik, cost management harus
bagus, monitoring, kontrol dan auditing juga harus berjalan
dengan baik,” paparnya.
Untuk mempromosikan Cantik.com,
tim Antonius menjalankan digital
marketing dan offline
marketing. Karena pembeli
produk fashion masih
dari offline, dilakukan pula cara community building. Juga, secara reguler pihaknya mengadakan
pameran di gedung perkantoran besar. “Kami perkenalkan apa itu Cantik.com,
bagaimana cara membeli produk di web kami.
Barangnya juga dipajang agar calon pembeli bisa melihat dan merasakan produk
kami,” ujarnya.
Cantik.com pun memanfaatkan
figur selebritas untuk menjadi endorser. Juga,
menggunakan fasilitas media sosial agar jangkauan promosinya lebih luas. “Kami
tidak mau jorjoran dalam aspek marketing, tetapi lupa dengan produknya sendiri. Karena,
esensi bisnis ada pada produknya. Kalau produk bagus, biaya pemasarannya tidak
perlu besar. Product
will speak for itself,” kata
Antonius.
Menurut penggemar olahraga
golf, snowboard dan
tenis ini, pihaknya pun peduli urusan R&D. Pihaknya sangat selektif dalam
memilih pemasok dan penjahit yang mendukung produksinya. Saat ini ada lima
pabrik garmen yang bekerja sama dengan Cantik.com. “Seleksi kami sangat ketat,
karena kami tidak mau pelanggan kecewa dengan produk Cantik.com,” kata lelaki
kelahiran 20 Januari 1984 ini.
Antonius mengklaim
pertumbuhan bisnis Cantik.com cukup bagus. “Pertumbuhan penjualannya 40%-50%
per bulan,” ujarnya. Ia berniat mengembangkan bisnis e-commerce fashion khusus pria di masa mendatang.
No comments:
Post a Comment