Kredit Modal Kerja (KMK) adalah kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja supaya dapat berkembang lebih besar lagi. Pada umumnya, kredit modal kerja bertujuan membiayai inventory / stok, piutang, proyek, ataupun kebutuhan khusus lainnya yang berkaitan dengan usaha.
Usaha yang dapat dibiayain bank pada umumnya yang sudah berjalan di atas 2 tahun, karena membuktikan bahwa usaha tersebut sudah berjalan lebih stabil dan akan terus going concern.
Cara mengajukan kredit modal kerja di bank cukup mudah. Pada umumnya, bank akan meminta beberapa dokumen untuk pengajuannya. Dokumen yang diperlukan untuk pengajuan kredit modal kerja tersebut antara lain dokumen legalitas (seperti KTP, akta perusahaan, NPWP, dan sebagainya tergantung apakah memakai nama perusahaan atau perorangan), dokumen agunan (biasanya berupa aset tetap yaitu tanah dan bangunan, namun ada bank yang menerima agunan tambahan berupa stok dan piutang), dokumen keuangan (rekening bank, laporan keuangan, dan ada juga yang memerlukan tambahan dokumen berupa kontrak, invoice, dan sebagainya).
Setelah semua dokumen lengkap, tentunya pengajuan kredit modal kerja / kredit usaha tersebut harus di review oleh sebuah bagian khusus yang independen yaitu bagian analis kredit / credit risk / credit reviewer.
Mengapa kredit ditolak ?
Alasan utama pengajuan kredit ditolak adalah bank tidak yakin apakah kredit yang telah disalurkan tersebut akan dikembalikan pada waktunya alias gagal bayar. Meskipun pada akhirnya, bank dapat melelang agunan jika debitur gagal bayar, namun pada umumnya bank lebih menyukai kredit yang lancar agar kesehatan bank juga terjaga, karena pada dasarnya tidaklah mudah untuk penyelesaian kredit dengan lelang, banyaknya biaya dan waktu yang dikeluarkan, dan prosedurnya juga sangat banyak.
Bagaimana cara agar kredit modal kerja disetujui bank?
Pada dasarnya, bank menilai kredibilitas dan kemampuan calon debiturnya melalui beberapa ukuran, baik dilihat dari historikal pembayarannya, rekening, dan agunan. Bank pada umumnya menggunakan analisa 5-C dalam pengukurannya.
Beberapa bank lebih fleksibel dalam penyaluran kreditnya, namun alangkah baiknya mengetahui kriteria debitur premium yang disukai bank pada umumnya, sehingga anda pun dapat memperoleh kredit dari bank dengan bunga yang lebih murah dan plafon yang lebih besar.
Berikut tips singkat agar kredit anda disetujui dan juga tips / rahasia menjadi calon debitur bank premium yang direbut bank-bank besar :
1. Jaga historikal pembayaran semua kredit anda, baik itu kartu kredit, kredit rumah, mobil, kredit apapun itu. Semua historikal kredit anda tercatat dalam sistem BI (Bank Indonesia). Jika anda menunggak kredit, tentunya akan tercatat dan bank akan enggan menyalurkan kredit kepada debitur yang suka menunggak. Sekali menunggak, maka akan tercatat dalam sistem BI selama 2 tahun. Tunggakan pembayaran dalam kredit selain kartu kredit lebih signifikan pengaruhnya karena beberapa bank dapat mengabaikan tunggakan kartu kredit terutama yang diakibatkan oleh annual fee. Namun tunggakan apapun itu tetap harus ada penyelesainnya.
2. Kartu kredit yang terlalu banyak dengan plafon tinggi dan pemakaian full dapat mempengaruhi keputusan bank dalam memberikan kredit. Pemakaian kartu kredit secara berlebihan dan full plafon disertai pembayaran minimum payment cenderung menunjukkan bahwa calon debitur tersebut sedang mepet dalam cashflownya dan bank akan menjadi kurang nyaman dalam menyalurkan kreditnya.
3. Lama usaha mempengaruhi keputusan bank dalam pemberian kreditnya. Semakin lama usaha, maka bank cenderung lebih nyaman dalam menyalurkan kreditnya. Pada umumnya, bank hanya akan memberikan kredit kepada usaha yang sudah berjalan di atas 2 tahun.
4. Jagalah transaksi harian usaha anda agar tidak ada tolakan giro keluar, terutama karena tidak ada saldo. Bank-bank yang selektif tidak akan nyaman menyalurkan kredit kepada calon debitur yang sering mengalami tolakan giro keluar karena tidak ada saldo.
5. Mutasi kredit dari rekening anda turut mempengaruhi besarnya plafon yang dapat disalurkan. Setiap bank memiliki kriteria tertentu plafon kredit yang dapat disalurkan dengan mutasi kredit yang tercermin pada rekening anda, yang juga tergantung pada jenis usaha anda. Semakin banyak mutasi kredit, tentunya semakin banyak plafon yang dapat diberikan, karena bank akan menganalisa kebutuhan modal kerja yang anda perlukan. (Baca perhitungan modal kerja disini). Selain itu, bank juga dapat menganalisa kemampuan membayar calon debitur dari perhitungan rekening ini.
6. Jenis usaha anda tentunya mempengaruhi keputusan kredit, karena sebagian usaha dalam sektor industri tertentu mungkin saja sedang dihindari bank dikarenakan kondisi ekonomi makro. Harga suatu komoditi yang tidak stabil tentunya mempengaruhi keputusan kredit bank akan usaha komoditi tersebut.
7. Jenis agunan yang diberikan juga memiliki pengaruh, karena bank akan lebih nyaman jika agunan yang anda berikan sedang digunakan, baik untuk kebutuhan keluarga (tempat tinggal) ataupun kebutuhan usaha dibandingkan dengan agunan kosong yang tidak digunakan, karena bila tidak disertai data yang bagus, analis bank mungkin akan cenderung berpikir bahwa dengan tidak adanya kepentingan pada agunan tersebut, debitur lebih gampang melepas agunan agar dilelang bank jika sedang membutuhkan dana.
8. Sebaiknya anda memiliki cadangan dana / saldo pada rekening anda cukup, baik pada rekening usaha, maupun rekening lainnya di luar usaha. Bank mengantisipasi jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada usaha debitur tersebut, setidaknya masih ada cadangan dana untuk pembayaran kewajibannya. Jika saldo pas-pasan dan hanya mengandalkan profit dari usaha untuk pembayarannya, maka jika kondisi ekonomi sedang tidak baik akan langsung berdampak pada kelancaran pembayarannya.
Lantas, beberapa orang akan berpikir bahwa jika mereka punya saldo yang besar, tentunya lebih baik diputar di usaha daripada meminjam dari bank bukan?
Tidak selalu. Jika anda mempunyai dana cadang di rekening atau deposito sebesar Rp 1 M, bank akan nyaman memberikan kredit Rp 10 M untuk perputaran usaha anda (disertai dengan analisa data lainnya). Meskipun membayar bunga bank yang lebih tinggi daripada yang diperoleh bunga deposito, tetapi akan menghasilkan profit usaha yang lebih besar dengan perputaran Rp 10M dibandingkan perputaran Rp 1 M bukan?
Cashflow usaha yang baik adalah dengan membuat dana simpanan dan dana usaha menjadi seimbang.
9. Jika anda masih awam dengan perbankan, belum memiliki historikal pinjaman kredit modal kerja, bank tentunya akan cenderung mempertimbangkan lebih banyak faktor dan memberikan plafon yang lebih sedikit untuk awalnya. Setidaknya anda telah mempunyai historikal kartu kredit ataupun pinjaman lainnya (KPR, KPM, dll). Ini dikarenakan bank memiliki risiko yang lebih besar jika menyalurkan kredit kepada debitur yang belum terbukti fasih untuk mengelola cashflownya dengan adanya pinjaman.
Semoga tips-tips tersebut bermanfaat terutama untuk pelaku usaha yang masih awam dengan perbankan sehingga kredit yang anda ajukan dapat disetujui. Semoga juga bermanfaat sebagai informasi untuk orang yang hendak menjadi analis kredit bank, dan tentunya semoga bermanfaat bagi masyarakat awam sebagai pengetahuan akan cara kerja bank dalam memberikan persetujuan kredit.
No comments:
Post a Comment