Sebagian dari anda mungkin sudah
perna mendengar konsep mengenai passive income. Namun, masih banyak dari
masyarakat Indonesia awam yang belum mengetahui perbedaan active dan passive
income.
Nah, apa bedanya passive income dan active income?
Active income yaitu penghasilan
yang diperoleh ketika anda harus bekerja. Jadi, ketika anda stop bekerja,
penghasilan anda juga stop, walaupun setinggi apapun jabatan anda di kantor
atau setenar apapun profesi anda. Contohnya anda seornag pengacara top ataupun
direktur di kantor anda. Anda memperoleh fee ataupun gaji hanya ketika anda
terus bekerja. Ketika anda stop, penghasilan juga stop.
Berbeda dengan passive income,
yang merupakan penghasilan yang terus anda peroleh walaupun anda tidak bekerja.
Anda santai-santai di rumah atau pergi jalan-jalan pun, uang tetap mengalir ke
kantong anda. Inilah konsep beternak uang ala orang kaya. Untuk mencapai
kebebasan keuangan, kuncinya adalah meningkatkan passive income anda sampai
penghasilan dari passive income tersebut cukup untuk membiayai gaya hidup yang
anda mau.
Darimana kita bisa memperoleh passive income?
Salah satu contohnya adalah dari
bisnis, namun bukan bisnis dimana kita harus terus bekerja di dalamnya. Bukan
"working in business (self employed)" tetapi "own a business
system" yang menghasilkan uang bagi anda tanpa perlu anda bekerja siang
dan malam untuk menghidupi bisnis tersebut. Kata kuncinya adalah membuat sistem
bagaimana bisnis tersebut bisa berjalan tanpa kehadiran anda.
Sumber passive income lainnya
yaitu memiliki property yang disewakan, seperti rumah kost, rumah sewa,
apartemen yang disewakan, gedung perkantoran yang dapat disewakan, mall, dan
sebagainya.
Passive income yang paling umum
adalah deposito, namun tentunya dibutuhkan capital yang cukup besar sehingga
bunganya dapat membiayai gaya hidup yang anda inginkan.
Selain itu, sumber
passive income yang lain dapat juga berupa royalti buku, royalti kaset, royalti
sistem, reksadana, dividen saham, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment